Suara Lain Yahudi

by ITalkfuture at/on 16.34
in
0 komentar


Den Haag - Tidak semua orang Yahudi mendukung Zionisme. Yahudi Ortodoks bahkan tidak mengakui negara Israel di Palestina karena mendahului Messiah. Di Belanda ada Stichting Een Ander Joods Geluid (Yayasan Suara Lain Yahudi) yang menilai kelakuan Israel tak lebih baik dari negara penjahat.

Suara Lain Yahudi ini siang tadi (3/1/2009) termasuk satu dari 25 organisasi yang ikut memobilisasi demonstrasi besar-besaran anti agresi Israel ke Gaza, melibatkan sekitar 10 ribu demonstran.

Teks-teks yang tajam diusung: Hentikan Agresi ke Gaza, Verhagen & Balkenende Memalukan! Tanganmu Bersimbah Darah!, Israel Mengulangi Holocaust dengan Dukungan Belanda, Anne Frank Membalikkan Punggung di Kubur, Oh Israel.

Sementara demonstrasi di Amsterdam berlangsung, Israel terus meningkatkan serangan ke Gaza dengan mulai melibatkan gempuran artileri, selain serangan udara melalui pesawat-pesawat tempurnya. Adapun Mesir tetap menutup tapal batas rapat-rapat.

Sebelumnya pada hari-hari pertama agresi Israel ke Gaza, Suara Lain Yahudi pada 28/12/2008 langsung mengedarkan siaran pers. Berikut ini terjemahan selengkapnya.

Kabinet Olmert mulai periode pemerintahannya dengan serangan udara terhadap Lebanon di 2006, dan mengakhirinya dengan khas: bombardemen berdarah-darah ke Gaza.

Saat itu dan sekarang alasannya sama: kami tak bisa lain. Saat itu dan sekarang adalah kebohongan.

Perang terhadap Libanon adalah pilihan sadar dan eskalasinya dikehendaki, bombardemen di Gaza juga begitu.

Bahkan agresi ke Gaza itu merupakan pamungkas atas blokade yang melawan hukum dan tidak berperikemanusiaan, dilakukan atas keterlibatan Amerika Serikat (AS), Eropa dan Mesir.

Meskipun demikian Hamas tak bisa dipaksa bertekuk lutut. Persoalan harus segera dituntaskan, sebelum mungkin angin baru akan bertiup dari Washington di bawah pemerintahan baru. Oleh sebab itu bukan tanpa alasan Israel telah lebih dulu melanggar gencatan senjata dengan serangan pertama pada 4/11/2008, bertepatan dengan hari terpilihnya Obama.

Hamas harus dan akan dijungkalkan dari kekuasaannya, aparat pemerintahannya dihancurkan, dan para pemimpinnya dibunuh. Mereka tidak boleh membela diri, mereka harus menurut. Di sisi lain, seperti di Libanon, Israel mengerahkan kekuatan militer moderen nan menghancurkan terhadap penduduk sipil, demi merealisasikan tujuan-tujuan politik.

Bagi pemerintah Israel diplomasi adalah kelanjutan dari perang dengan alat lain. Ancaman, tekanan, dan kekerasan militer adalah bahasa andalan Israel. Pemerintah Olmert dalam hal ini sama saja: mereka selama 3 tahun sama sekali tidak berprestasi, di mana mereka dapat mendekatkan sebuah solusi konflik Israel-Palestina barang semilimeter pun melalui perundingan.

Oleh karena itu Yayasan Suara Lain Yahudi menilai Israel tidak hanya bertanggung jawab atas setiap korban yang tewas atau luka di Gaza, tetapi juga untuk stagnasi total dari proses damai.

Sebuah pemerintahan yang memiliki semua kartu truf di tangan untuk mencapai keberhasilan diplomasi, namun gagal secara menyedihkan terutama karena ketidakmauan, dan menjelang habis masa pemerintahannya tak punya cara lain selain berperang, adalah tidak hanya inkompeten tetapi juga kriminal.

Kebijakan luarnegeri Belanda sangat menyolok dengan toleransi berlebihan terhadap 'negara sahabat' ini, yang terhadap para tetangganya berkelakuan tidak lebih baik dari negara penjahat paling jahat.

Pengurus Yayasan Suara Lain Yahudi


(es/es)


Israel Gempur Masjid di Gaja Utara

by ITalkfuture at/on 16.22
in
0 komentar

GAZA - Minggu, hari ini merupakan pekan kedua serangan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza. Kali ini Israel menggempur masjid di wilayah jalur Gaja bagian utara.

Aksi yang dilakukan Israel dari udara telah memakan korban meninggal tak kurang dari 430 orang. Jumlah tersebut akan terus bertambah jika Israel tetap melancarkan aksinya terhadap Palestina. Kebanyakan yang menjadi korban tersebut adalah anak-anak dan kaum perempuan.

Belum lagi korban luka-luka yang telah mencapai lebih dari seribu orang. Selain itu sarana dan prasarana umum tak luput dari serangan Israel. Akibatnya, fasilitas tersebut porak-poranda sebab serangan udara Israel terhadap bangsa Palestina terus digencarkan.

Israel juga telah menyerang masjid di Jalur Gaza Utara. Seperti dilansir Reuters, jet-jet tersebut telah mengakibatkan sepuluh orang meninggal dunia.

Israel hingga Minggu (4/1/2009) dini hari, terus menggempur target-target mereka yang dimiliki Hamas. Sementara Hamas tetap tak gentar menghadapi berbagai serangan yang dilancarkan Israel sejak 27 Desember 2008. (ram)


Gempa Lebih Besar Guncang Manokwari, Berkekuatan 7,6 SR

by ITalkfuture at/on 16.19
in
0 komentar


Jakarta - Gempa-gempa susulan masih terus terjadi di Manokwari, Papua Barat. Bahkan, pada pukul 07.33 WIT atau 05.33 WIB, Minggu (4/1/2009), gempa dengan kekuatan lebih besar dari gempa pertama kembali mengguncang Manokwari. Gempa ini berkekuatan 7.6 Skala Richter (SR).

Data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) yang didapatkan detikcom, gempa 7,6 SR ini tepatnya terjadi pukul 05.33.40 WIB. Pusat gempa semakin mendekat ke Manokwari.

Pusat gempa tersebut berada di koordinat 0.88 LS - 133.38 BT di dalam laut. Kedalaman pusat gempa 10 KM dan berada hanya sekitar 76 KM baratdaya Manokwari.

Meski gempa ini berkekuatan lebih besar dibanding gempa pertama, namun BMG memprediksi tidak ada potensi tsunami. Getaran gempa sangat dirasakan oleh warga Manokwari. Bahkan, gara-gara gempa ini, warga yang sudah agak santai, kembali panik.

Sebelumnya, gempa 7,2 SR yang sempat disebut berpotensi tsunami terjadi pukul 04.43 WIB. Setelah itu, kemudian terjadi sejumlah gempa susulan dengan kekuatan 5,1 SR, 6,1 SR, dan 5,1 SR. (asy/asy)


Tim Medis Indonesia Coba Dekati Jalur Gaza

by ITalkfuture at/on 15.57
in
0 komentar

Jakarta - Tim medis Indonesia telah diberangkatkan untuk membantu warga Palestina yang menjadi korban aksi militer Israel. Mereka akan mencoba untuk mendekati perbatasan Gaza.

"Tim medis Indonesia akan ke Mesir dan mendekat di garis batas Gaza dekat Rafa daerah yang paling banyak korbannya," ujar Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari kepada detikcom melalui pesan pendek, Sabtu (3/1/2009).

Namun untuk mencapai tempat itu, tidaklah mudah. Setidaknya, menurut Menkes, tim dari Indonesia harus meminta izin lebih dulu kepada Menkes Palestina.

"Beliau (Menkes Palestina) janji besok di email. Meskipun beliau bilang sangat berisiko," jelas Menkes.

Mengenai bantuan yang diberikan oleh Indonesia, Menkes Palestina mengaku sangat berterimakasih. Warga Palestina, diceritakan Menkes sangat terharu dengan perhatian yang didapat.

"Rakyat Palestina sangat senang dengan bantuan rakyat Indonesia yang nun jauh di sana tapi sangat besar atensinya," kata Menkes.
DetikNews



 
fineprint
(c) Kotak Berita · Using Blogger · Theme by EvanEckard · Blogger Template by Blogger FAQs and Mobi123